Kamis, 12 November 2015

Tujuh bulan tanpa ayah

Apa kabarmu disana? Dan pada hari ini aku kembali menggoreskan penaku untuk mengukir setiap kata rinduku pada mu. Apakah kau mendengar seribu pesan yang ku titipkan melalui angin untuk mu? Dan apakah kau lihat ribuan bintang yang melukiskan betapa besar rinduku padamu?
Hari ini aku membuka kembali bingkai lama yang mengantarkan ku ke beberapa bulan yang lalu, saat kau terbaring lemah, saat kau sabar menghadapi kesakitan dengan nafas yang tersisa yang kau leburkan dalam senyuman, melewati detik yang menghangtar harapan dimana saat jeritan tangis menjadi irama yang mengantar kepergiannmu.
Hari ini mata kembali tidak dapat membendung linangnya, seirama dengan waktu yang terus menunjukkan kekejamannya. Tidak terasa 7bulan berlalu aku menjalani hariku tanpamu. Namun kisahmu selalu bersemanyam direlung ku.
Semoga kau tenang disana dan jannatunna'im menantimu.
Allahummaghfirlahu, alfatihah ilaika.

Selasa, 10 November 2015

Inilah Fakta Unik Kumandang Adzan

LIMA kali sehari, suara adzan selalu berkumandang di sekitar wilayah yang mayoritas umatnya beragama islam. Selama masih di Indonesia, tampaknya satu hal yang akan selalu hampir kita dengar setiap lima waktu dalam setiap hari adalah suara adzan. Ya, dari Sabang sampai Merauke, kita masih diberi kesempatan untuk mendengarkan adzan. Kecuali tentu saja di beberapa daerah yang mayoritas penduduknya non-Muslim.


Adzan merupakan media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.

Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan.

Apabila telah dikumandangkan, wajib hukumnya umat muslim di dunia untuk melaksanakan sholat. Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta yang mengagumkan.

1. Kalimat penyeru yang mengandung kekuatan dahsyat

Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera menunaikan salat.  Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.


2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan

Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.

Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai 35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki.

Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam setelah tersentuh mendengar alunan adzan.

Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang populer disapa Loon bahkan mengakui masuk Islam setelah mendengar suara adzan saat dirinya tengah berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.

Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang adzan.

3. Perintah adzan datang melalui mimpi

Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang digunakan untuk mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.

Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”